Kamis, 01 Oktober 2015

Izinkan Saya Berzina dengan Anak Bapak




Suatu hari sepasang muda-mudi akan pergi untukberjalan-jalan. Setibanya pemuda di rumah orang tua sang gadis untuk menjemputnya.

Gadis: Masuk dulu ya, bertemu sama ayah
Pemuda : Boleh kah?
Gadis: Masuk saja, saya bersiap-siap dulu.

Masuklah sang pemuda melalui pintu utama. Pintu yang siap terbuka mengelu-elukan kedatangan si pemuda.

Pemuda : Assalamualaikum.
Ayah Gadis : waalaikumussalam!

Mendengar lantangnya suara Ayah si gadis, si pemuda kaku membatu. Lantas si gadis menyadarkan pemuda dari lamunan itu. Entah apa yang dipikirkannya.

Gadis : Mari, silahkan duduk
Pemuda : eh.,iyaa

Setelah mengucapkan salam dan berjabat tangan, duduklah si Pemuda di kursi yang hampir menghadap Ayah si gadis. Hanya koran yang menjadi ‘sitroh’ antara mereka.

Ayah Gadis : hendak jalan kemana hari ini?
Pemuda : ke Kota saja Pak, dia mau mencari barang katanya. entah barang apa saya tidak tahu.
Ayah Gadis : oh..
Pemuda : . . .

Hampir 5 menit suasana senyap tanpa suara. Dan ibu si gadis keluar dari ruang belakang membawa air dan kue kering. Si Pemuda pun tersenyum manis.

Ibu Gadis : Silahkan diminum dulu nak. Kamu sudah sarapan?
Pemuda : eh, Sudah Bu. Terima kasih.
Ibu Gadis : kamu ini malu-malu segala dengan kami.
Pemuda : saya hanya segan Bu. Hehe
Ayah Gadis : kapan kamu mau mengirim rombongan (lamaran)?
Ibu Gadis : eh, ayah ini?
Pemuda : hmm. Saya belum memiliki banyak uang Pak. Hehe
Ayah Gadis : kamu bawa anak kami kesana-kemari. Apa orang kata nanti?
Pemuda: (sebenarnya Malu dengan orang lain, serta malu dengan Allah). Setiap kami pergi kami selalu naik mobil Pak, tidak pernah berdekatan apalagi sampai bergandeng tangan. Oh iya, bisa saya tanya sedikit Pak?
Ayah Gadis : tentu saja, silahkan!
Pemuda : bapak dan ibu ingin saya menyediakan uang berapa untuk lamaran ini?
Ibu Gadis : kalau bisa Rp.20.000.000,-
Ayah Gadis : ehh, tapi kalau bisa lebih besar dari orang sebelah yang naksir juga sama gadis.
Pemuda : Maaf, Berapa itu Bu?
Ayah Gadis : Rp.40.000.000,- syukur-syukur bisa lebih
Pemuda : (Ya Allah, whhooa.. Rp.40.000.000,- darimana saya dapat uang sebanyak itu, aduh) Besar sekali Pak, apakah tidak bisa lebih sedikit, kita buat acara sederhana saja. Cukup mengudang keluarga, saudara dan tetangga dekat?
Ayah Gadis : itu nasib kamu nak, kamu yang akan menikahi anak kami. Lagipula dialah satu-satunya anak perempuan kami.

Si Pemuda pun hampir hilang akal ketika disebutkan ‘harga’ si gadis itu. Dan si Pemuda mencoba kembali berdiskusi dengan orang tua gadis pujaan hatinya.

Pemuda : Boleh saya bertanya lagi, apakah anak bapak pandai memasak?
Ayah Gadis : hmm,.boro-boro. Bangun tidur saja jam 10 lebih, bukan bangun pagi lagi itu. Habis bangun terus langsung makan siang.
Ibu Gadis : Apa sih ayahnya ini, anaknya mau dijadikan istri, dia malah cerita yang jelek-jelek.
Ayah Gadis : Ibunya pun sama suka terlambat bangun juga.
Ibu Gadis : ih ayah ini!
Pemuda: (bengong) Ehh.. iya cukup pak,
sekarang saya sudah tau. Kalau boleh bertanya lagi, bisa kah dia membaca Qur’an?
Ibu Gadis: bisa sedikit-sedikit kok
Pemuda : belajar dengan maknanya?
Ibu Gadis : mungkin.
Pemuda : hmm.
Ibu Gadis : kenapa?
Pemuda : Oh, tidak apa – apa bu. Pertanyaan terakhir, apakah dia rajin sholat?
Ayah Gadis : Apa maksud kamu tanya semua ini !? Dia kan dekat dengan kamu. Harusnya kamu juga tahu.
Pemuda : Setiap sedang diluar dan saya ajak sholat, dia selalu bilang sedang datang bulan. Sedikit – sedikit datang bulan. Saya jadi bingung, sebenarnya dia bisa sholat tidak.

Ayah dan Ibunya begitu kaget. Dan pada wajahnya begitu kemerahan menahan amarah.

Pemuda : Boleh saya sambung lagi. Dia tak bisa masak, tak bisa sholat, tak bisa mengaji, tak bisa menutup aurat dengan baik. Sebelum dia menjadi istri saya, dosa-dosanya juga akan menjadi dosa bapak dan ibu. Lagipula tak pantas rasanya dia dihargai Rp.40.000.000,-. Kecuali dia hafidz Qur’an 30 juz dalam kepala, pandai menjaga aurat, diri, dan batasan-batasan agamanya. Barulah dengan mahar Rp.100.000.000,-pun saya usahakan untuk membayar.

Tapi jika segala sesuatunya tidak harus dibayar mahal mengapa harus dipaksakan untuk dibayar mahal ? Seperti halnya mahar. Sebab sebaik-baik pernikahan adalah serendah-rendah mahar. Mata ayah si gadis direnung tajam oleh mata ibu si gadis. Keduanya diam tanpa suara.

Sekarang ketiganya menundukkan kepala. Memang sebagian adat menjadikan anak perempuan untuk dijadikan objek pemuas hati menunjukkan kekayaan dan bermegah-megah dengan apa yang ada, terutama pada pernikahan. Adat budaya mengalahkan masalah agama. Para orang tua membiarkan bahkan menginginkan anak perempuan dihias dan dibuat pertunjukkan di muka umum.

Sedangkan pada saat akad telah dilafadz oleh suami, segala dosa anak perempuan sudah mulai ditanggung oleh si suami.

Ayah Gadis : tapi kan, ayah hanya ingin anak ayah merasakan sedikit kemewahan. Hal seperti tu kan hanya terjadi sekali seumur hidup.
Pemuda : Bapak ingin anak bapak merasakan kemewahan?
Ibu Gadis : tentulah kami berdua pun turut gembira.
Pemuda : sungguh demikian ? boleh saya sambung lagi? bapak, ibu.. saya bukanlah siapa – siapa. Sekarang dosa anak Bapak, Bapak juga yang tanggung. Esok lusa setelah akad nikah terus dosa dia saya yang tanggung.

Belum lagi pasti bapak dan ibu ingin kami bersanding lama di pelaminan yang megah, anak Ibu dirias dengan riasan secantik-cantik­nya dengan make up dan baju paling mahal, di hadapan ratusan undangan agar kami terlihat mewah pula. Salain setiap mata yang memandang kami akan mendapat dosa. Apakah begitu penting hal tersebut jika dalam kehidupan sehari-hari kita malah berusaha untuk hidup sesederhana mungkin tanpa berlebih-lebihan.

Ibu si gadis segera mengambil langkah mudah dengan menarik diri dari pembicaraan itu. Si ibu tahu, si pemuda berbicara menggunakan fakta islam. Dan tidak mungkin ibu si gadis dapat melawan kata si pemuda itu.

Ayah Gadis : Kamu mau berbicara mengajari masalah agama di depan kami?
Pemuda : ehh. maaf pak. Bukan saya hendak berbicara / mengajari masalah agama. Tapi itulah hakikat. Terkadang kita terlalu memandang pada adat sampai lupa agama.
Ayah Gadis : sudah lah. Kamu sediakan Rp.40.000.000,- kemudian kita
bicarakan lebih lanjut. Kalau tidak ada, kamu tak bisa kimpoi dengan anak ku!
Pemuda : Semakin lama lah hal itu. Mungkin di umur saya 30 atau lebih, saya baru bisa mengumpulkan uang tersebut dan bisa masuk meminang anak bapak.
Baiklah, .kalau memang bapak berharap tetap demikian, maka ’izinkan saya berzina dengan anak bapak’?

Ibu, Ya Allah

“Nak, bangun udah adzan subuh. Sholat dulu, sarapanmu udah ibu siapin di meja”
Tradisi ini sudah berlangsung sejak kecil, sejak pertama kali aku bisa mengingat. menganjak umur 12 th sudah meninggalkanya.
Kini usiaku sudah kepala 20 dan aku jadi seorang karyawan disebuah perusahaan swasta., tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah.
“Ibu sayang, ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa.” pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran.
Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan. Kenapa Ibu mudah sekali sedih? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak, tapi entahlah. Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa.
Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya
“Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ?”
Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana . Terbata-bata Ibu berkata, “Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri”

Bosan Hidup



Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji,

“Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”


Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”



“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.

Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.

Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.

Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya.


Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan.


Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.


“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian ujar sang Ustad.


“Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang Ustad.


“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”


“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Tapi ustadz yang satu ini aneh. malah Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Believe! You Are Special Person

Suatu hari seorang Pembicara terkenal membuka seminarnya dengan cara yang unik. Sambil memegang uang pecahan Rp. 100.000,- ia bertanya kepada hadirin, "Siapa yang mau uang ini ?" Tampak banyak tangan diacungkan. Pertanda banyak peminat.
"Saya akan berikan ini kepada salah satu dari Anda sekalian, tapi sebelumnya perkenankanlah saya melakukan ini."
Ia berdiri mendekati hadirin, uang itu diremas-remas dengan tangannya sampai berlipat-lipat.
lalu bertanya lagi, "Siapa yang masih mau uang ini ?"
Jumlah tangan yang teracung tak berkurang.
"Baiklah," jawabnya, "Apa jadinya bila saya melakukan ini ?" ujarnya sambil menjatuhkan uang itu ke lantai dan menginjak-injaknya dengan sepatunya.
Meski masih utuh, kini uang itu jadi amat kotor dan tak mulus lagi.
"Nah, apakah sekarang masih ada yang berminat ?"
Tangan-tangan yang mengacung masih tetap banyak.
"Hadirin sekalian, Anda baru saja menghadapi sebuah pelajaran penting. Apapun yang terjadi dengan uang ini, anda masih berminat karena apa yang saya lakukan tidak akan mengurangi nilainya. Biarpun lecek dan kotor, uang itu tetap bernilai Seratus Ribu"
Dalam kehidupan ini kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan belepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang menerpa kita.
Dalam kondisi seperti itu, kita merasa tak berharga, tak berarti.
Padahal apapun yang telah dan akan terjadi, Anda tidak pernah akan kehilangan nilai di mata mereka yang mencintai Anda, terlebih di mata Allah.
Jangan pernah lupa - Anda SPESIAl...!!!

Kisah Hasan Al Basri dan Kuli Pengangkut Air




Sahabat dunia isam, banyak sekali cerita islami yang menceritakan Kisah Hasan Al Basri salah satunya nya yaitu kisah tentang kuli pengangkut Air, SUATU hari, ada seorang kuli pengangkut air yang sehari-harinya senantiasa mengucapkan tahmid dan istighfar. Karena penasaran, Hasan Al-Basri, Sang Penghulu para ulama, melihat hal tersebut dan menanyakan kepada sang kuli pengangkut air  yang saat itu berkunjung ke rumahnya.
“Kalau boleh tahu sejak kapan engkau selalu mengucapkan dua kalimat tersebut?,” tanya Hasan Al-Basri.
“Sudah lama”, jawab sang kuli pengangkut air.
“Kenapa engkau selalu mengucapkan dua kalimat tersebut?,” tanya Hasan Al-Basri.
Sang kuli  menjawab, “Karena kita selalu berada dalam dua keadaan, kala kita mendapatkan nikmat, seperti nikmat Iman, nikmat Islam dan nikmat kesehatan, kita harus bersyukur kepada Allah namun kala kita berada dalam kondisi lalai, banyak melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat dan menimbulkan kemudharatan, kita harus meminta ampun kepada-Nya,” jawab sang kuli.
“Lalu apa faidahnya jika engkau mengucapkan dua kalimat tersebut?,” tanya Hasan Al-Basri lagi.
“Doa-doaku selalu dikabulkan. Tapi ada satu doaku yang belum Allah kabulkan,” katanya.
“Boleh aku tahu doa apa itu?”
“Allah belum mengabulkan doaku untuk bertemu dengan ulama yang sangat ku kagumi.”
“Siapakah ulama itu?”
“Hasan Al-Basri”
Hasan Al-Basri kemudian memeluk sang kuli  dan berkata, “Sekarang Allah telah mengabulkan doamu, akulah Hasan Al-Basri itu.”
Sang kuli pun terkejut dan tidak berhenti mengucap puji syukur karena Allah telah mengabulkan doanya.*

Rabu, 30 September 2015

Gendong Ibunda Selama Haji, Jemaah Indonesia Ini Jadi Inspirasi di Saudi


Gendong Ibunda Selama Haji, Jemaah Indonesia Ini Jadi Inspirasi di SaudiFoto: akhbaar24.argaam.com
Madinah - Seorang jemaah haji asal Indonesia bernama Badri Mir (53) menarik perhatian sebuah media ternama di Saudi. Badri menjadi inspirasi karena terus menggendong ibunya selama prosesi ibadah haji.

Media yang memberitakan kisah Badri adalahakhbaar24.argaam.com dalam artikel yang ditulis pada 27 September lalu. Mereka memberi tajuk: Jemaah Haji Asal Indonesia menggendong ibunya Selama Hari-hari Haji.

Dalam artikel berbahasa arab tersebut, dituliskan Badri selama rangkaian ibadah haji terus menggendong ibundanya di belakang. Lengan wanita berusia 85 tahun terus melingkar di leher Badri.

Kisah Salim Kancil, Penolak Tambang: Disetrum, Dia Tak Mati

Polisi menetapkan 18 tersangka pembunuhan dan penganiayaan Salim alias Kancil, 52 tahun, dan Tosan, 51 tahun, warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada 26 September lalu.

Salim dan Tosan mendapat perlakuan keji dari sekitar puluhan orang, diduga terkait dengan aktivitas keduanya yang menolak keberadaan tambang pasir di desa tersebut. Salim Kancil bahkan sempat diestrum dan dipukuli sebelum akhirnya dihabisi di dekat makam.

“Sampai saat ini kami laporkan sudah mengamankan dan menetapkan 18 orang tersangka," kata Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Fadly Munzir Ismail, Selasa, 28 September. Menurut Fadly, jumlah itu masih mungkin bertambah mengingat sehari sebelumnya ada dua orang yang ditangkap dan 34 lainnya menyerahkan diri. Di antara tersangka tersebut tidak termasuk kepala desa, yang disebut-sebut berperan mengumpulkan puluhan orang itu.

Menurut Fadly, polisi telah menangkap otak dan penggerak penganiayaan. "Di antara 18 orang yang kami amankan, ada otak dan penggeraknya," katanya. Fadly tidak menyebutkan siapa otak dan penggerak penganiayaan dan pembunuhan tersebut.

Adapun untuk mereka yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, Fadly menambahkan, “Masing-masing mempunyai peran yang berbeda, dari mengajak, memerintahkan, memukul, melempar, dan menyetrum korban.”

Jaringan Pegiat Anti-Tambang di Kabupaten Lumajang sebelumnya mengungkapkan Salim, yang bersama Tosan menjadi pengurus Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Pesisir di Desa Selok Awar-awar disetrum di balai desa.

Adapun Tosan mengalami penganiayaan di rumah dan di tanah lapang yang tak jauh dari rumahnya. Selain dipukuli dengan kayu, pacul, batu, dan celurit, tubuhnya sempat dilindas sepeda motor. "Saya tahu dan mengenal pelaku pengeroyokan," kata Ati Hariati, istri Tosan, saat menjaga suaminya di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

Ati mengakui bahwa suaminya aktif menggerakkan forum komunikasi warga yang menolak tambang pasir yang beroperasi sejak Februari lalu tersebut. Alasannya, izin pariwisata digunakan sebagai kedok penambangan itu yang menyebabkan pantai bolong-bolong serta jalan desa rusak karena dilalui truk-truk.

Pohon Soekarno Hijaukan Mekkah


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebelumnya saya, Soekam Parwadi, membayangkan, bahkan mungkin semua orang juga membayangkan, bahwa Padang Arafah merupakan hamparan padang pasir datar yang luas. Di siang hari terbayangkan betapa panas dan teriknya di sana. Dalam pengajian-pengajian, para ustaz juga menggambarkan kalau wukuf di daerah tenggara Kota Makkah ini seperti saat manusia di akhir zaman dikumpulkan pada sebuah 'oro-oro', atau hamparan luas yang panas.

Namun, sejak beberapa tahun terakhir, paling tidak sampai dengan 2009 lalu saat saya (konsultan agronomi) berhaji, Padang Arafah sudah begitu rindang dengan pepohonan yang tumbuh subur. Bahkan, hijaunya hampir merata di seluruh hamparannya.

Orang Arab Saudi sering menyebut pohon-pohon itu dengan nama "Pohon Soekarno". Di Indonesia, pohon Soekarno itu dikenal dengan nama Mimba, Pohon Imbo, atau Pohon Imba. Pohon ini memiliki famili dekat di antaranya adalah pohon Mindi. Kedua tanaman itu memang memiliki kemampuan untuk hidup dan berkembang di tanah tandus yang kering.

Berkembangnya tanaman Mimbo di tanah suci Makkah memang dipelopori oleh Presiden Soekarno saat mengunjungi Arab Saudi di zaman Raja Fahd. Sekarang, pohon Soekarno itu berkembang luas, bukan hanya di Kota Makkah tetapi juga sampai di Madinah, Jeddah, dan kota lain di Arab Saudi.

Bentuk pohonnya pun dibuat beraneka. Di Udaibiyah, tempat bersejarah saat dulu Nabi Muhammad SAW membuat perjanjian dengan orang-orang Quraish, pohon Soekarno dibiarkan tumbuh bercabang-cabang sehingga lingkungannya menjadi rindang. Udaibiyah sekarang ditetapkan sebagai salah satu tempat miqat untuk ibadah umrah. Di halaman Museum Ka'bah, atau disekitar Masjid Aisyiah, Tan'im, dan di sepanjang jalan Kota Makkah, pohon Soekarno dipangkas berbentuk bulat, meruncing, atau lainnya sesuai selera.

Yang jelas, jamaah Indonesia bisa berbangga diri dengan adanya pohon Soekarno yang banyak dikenal oleh penduduk Arab Saudi itu. Di Indonesia sendiri kedua tanaman itu memiliki beberapa fungsi. Tanaman yang digunakan untuk penghijauan lahan kritis itu juga dimanfaatkan kayunya sebagai bahan bangunan dan kayu bakar. Daunnya bermanfaat untuk bahan baku pestisida organik dan sebagai obat bagi kesehatan. Fermentasi dari daun Mimba dan urin kambing/kelinci yang dipercepat dengan dekomposer-bio efektif dapat digunakan untuk pengendalian hama kutu daun pada cabe, tomat, kacang panjang, dan lainnya.

Padang Arafah sendiri luasnya sekitar 5,5 x 3,5 km, yang disekitarnya dikelilingi bukit-bukit. Salah satunya adalah Jabal Rahmah, yaitu bukit yang diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah turun ke bumi dan dipisahkan kembali selama 300 tahun.

Kabarnya, ada dua gagasan besar Presiden Soekarno di Arab Saudi waktu itu, yaitu penanaman pohon di Arafah dan pembuatan tiga jalur tempat sa'i. Agaknya, gagasan itu direspons oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Karenanya, kini tempat sa'i antara Bukit Safa dan Marwa terbagi menjadi tiga jalur. Jalur pertama adalah dari Bukit Safa ke Bukit Marwa. Jalur kedua adalah dari Bukit Marwa ke bukit Safa. Jalur ketiga berada ditengah-tengah antara jalur pertama dan kedua yang diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah uzur atau cacat fisik dengan menggunakan kursi roda.

Pada musim haji, di bawah pohon-pohon Soekarno itu dipasang tenda-tenda untuk penginapan sementara para jamaah. Tenda-tenda itu dipersiapkan menjelang acara wukuf yang dimulai pada 9 Dzulhijjah setelah shalat Zuhur. Puncak acara wukuf dipusatkan di Masjid Namirah yang terletak tepat di tengah-tengah Padang Arafah. Sekarang, suasana di sana pun tak begitu gersang dan terasa kesejukannya di bawah pohon rindang.

Malahan, pada saat 9 Dzulhijjah 1430 Hijriah, yang bertepatan dengan 25 November 2009, terjadi hujan lebat disertai guntur yang hebat di Arafah. Hujan lebat itu membasahi semua tenda dan karpet yang ada dibawah tenda sehingga para jamaah harus sabar berada dalam keadaan basah semalaman. Namun, hujan yang juga membasahi seluruh pepohonan di Padang Arafah itu menjadikan tanaman semakin subur dan Arafah makin sejuk. 

Ternyata Nabi Muhammad SAW Suka Kucing


kucingNABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).
Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?
Keistimewaan Kucing Fakta Ilmiah 1 : Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk

Alhamdulillah Indonesia Masih Sangat Baik

Memberi kepada yang membutuhkan

London - Charities Aid Foundation (CAF), suatu lembaga amal asal Inggris baru-baru ini merilis 20 negara paling dermawan di dunia. Penilaiannya 3 hal, menyumbang uang, meluangkan waktu untuk membantu orang dan menolong turis. Berikut daftar lengkapnya!


Dalam situs resmi CAF yang dikunjungi detikTravel, Kamis (20/11/2014) CAF melakukan survei kepada satu juta orang pada 135 negara di dunia sepanjang tahun 2014. Penilaiannya dari 3 hal, menyumbang uang untuk kegiatan amal, meluangkan waktu untuk membantu orang dan menolong turis. Surveinya sendiri bernama World Giving Index.

Dari hasil penilaian, Myanmar dan AS masing-masing duduk di peringkat pertama dengan hasil kalkukasi masing-masing 64 %. Myanmar mendapat angka terbaik soal menyumbang uang untuk kegiatan amal. Sebanyak 91 % dari 1 juta penduduk Myanmar menyumbangkan uangnya untuk kegiatan amal.

Mengapa bisa begitu? Faktanya, hampir 500 ribu biksu Buddha di sana menganut mazhab Theravada. Mereka menitikberatkan dan mengajarkan orang-orang tentang pentingnya menyumbangkan uang untuk kegiatan amal yang bertujuan untuk kebaikan.

Sementara itu, AS lebih unggul dalam hal membantu turis atau orang asing. Angkanya, 79 % dari 1 juta penduduk AS sigap membantu turis yang sedang kebingungan di jalan.

"Tahun ini terdapat banyak peningkatan pada orang yang memberikan uang mereka, meluangkan waktu mereka dan membantu orang asing. Itulah tiga hal yang menunjukan kemurahan hati," ujar chief executive dari CAF, John Low.

Indonesia duduk di

Jumat, 25 September 2015

Keutamaan Sedekah


Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Sepenggal seruan itu mengingatkan kita betapa pentingnya untuk memberi. Jika kita tergolong orang yang mampu dengan memiliki kedudukan, harta yang cukup banyak. Maka perlu sekiranya kita untuk bersedekah. Memberikan sebagian harta kita kepada orang yang benar-benar membutuhkan.


Perintah Sedekah dalam Islam

Manfaat memeluk agama islam banyak mengenal konsep sosial yang memerintahkan umatnya untuk saling tolong-tolong menolong antar manusia dalam kebaikan. Konsep zakat, qurban, dan salah satunya adalah ibadah sedekah, yang selain mempererat hubungan dengan Tuhan namun juga dengan sesama Manusia.
Perintah sedekah ini terdapat pada firman Allah dalam Alqur’an, surat An Nissa ayat 114:
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali dari bisikan-bisikan orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat kebaikan atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar”.
Sedekah bukan hanya soal memberikan sebagian harta bagi yang membutuhkan, namun manfaat sedekah lebih luas akan dirasakan pada orang yang melakukannya seperti berikut :
1. Memperkuat keimanan
Ibadah adalah sarana yang berarti suatu pengabdian yang dilakukan seorang hamba kepada Tuhannya. Bersedekah di dalam agama adalah sebagai salah satu perintah bagi umat muslim. Bersedekah dengan niat demi ibadah karena Allah, maka akan memupuk rasa keimanan kita terhadap Allah. Hal ini seperti manfaat qurban yang mengajarkan berbagi kebahagiaan di hari idul Adha.
2. Meningkatkan rasa empati sosial
Konsep sedekah secara esensi adalah dengan memberikan apa yang kita punya baik imateriil mapun materiil untuk orang yang lebih membutuhkan. Perilaku bersedekah mensyaratkan adanya sesuatu yang bisa di berikan dan juga siapa yang diberi. Bagi orang yang memberi sedekah semata-mata untuk membantu meringankan beban orang yang dibantu akan melatih sikap empati kita terhadap orang lain.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk memupuk rasa empati adalah dalam manfaat ilmu sosiologi dalam kahidupan.
3. Terhindar dari nilai materialisme
Khusus untuk bersedekah secara harta membuat kita harus berani mengurangi apa yang kita punya untuk kebaikan orang lain. Hal ini baik agar kita tidak menjadi orang yang gila harta yang tidak rela hartanya diberikan cuma-cuma untuk orang lain.
Sifat tersebut adalah tanaman nilai materialisme yang justru akan membuat kita hanya memikirkan kebahagiaan duniawi semata. Oleh karena itu perlu adanya kebiasaan yang menjaga kita terhindar dari nilai-nilai materialisme, dan dengan manfaat sedekah termasuk salah satunya.
4. Rasa syukur kepada Tuhan
Manfaat sedekah turut mengingatkan kita bahwa apa yang kita punya adalah kenikmatan yang tidak lepas dari izin tuhan. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur maka perlu membagi kenikmatan yang kita punya kepada orang lain yang kurang beruntung.
Dalam islam rasa syukur ini juga terdapat dalam manfaat ayat kursi dalam ayat suci Alquran.
5. Melatih berpikir positif
Bagi orang yang bersedekah dengan ikhlas maka tidak akan ada kekhawatiran baginya. Manfaat berpikiran positif tentang sedekah ini, akan membuatnya berpikir bahwa apa yang telah dilakukannya tersebut justru akan memberikan manfaat jangka panjang. Sehingga secara bahasa jawanya, dia tidak akan merasa “eman” dan justru akan menganggap akan ada hal yang baik yang akan diterima dirinya ketika melakukan kebaikan dengan bersedekah.
6. Terhindar dari sifat kikir
Ini adalah salah satu sifat buruk yang perlu dihindari. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan juga makhluk sosial, tidak sepatutnya kita sombong dengan menganggap bahwa apa yang di dapat adalah karena usahanya semata.
Perlu di ketahui nasib kita, entah baik atau buruk pastilah terikat dengan campur tangan Tuhan dan sangat dimungkinkan ada campur tangan orang lain yang mempengaruhi. Oleh sebab itu dengan manfaat sedekah akan mengingatkan kita untuk tidak memiliki sifat kikir.
7. Meningkatkan kekebalan Tubuh